Selasa, 26 Mei 2015

SUNGGUH, SEBAGIAN URUSAN SAUDARAMU ADA PADAMU

Hidup adalah amanah. Dan pada setiap amanah melekat kewajiban-kewajiban (urusan) sebagai indikator amanah tersebut berjalan dan dijalankan sesuai fungsi. Kewajiban-kewajiban tersebut akan senantiasa mengikat waktu kita hingga amanah itu dicabut untuk dipertanggungjawabkan. Karenanya, setiap kita menyelesaikan satu kewajiban, sesungguhnya kita memasuki kewajiban yang lain.

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain” (QS. Al-Insyirah : 7)

Dalam bermasyarakat, setiap unsur dalam masyarakat tentulah terikat dengan kewajibannya sesuai dengan fungsinya dalam masyarakat tersebut, baik sebagai pemimpin maupun sebagai masyarakat biasa. Namun, sadarkah kita bahwa pada kewajiban-kewajiban kita dalam masyarakat terdapat urusan saudara kita di dalamnya?!

Dalam sebuah keluarga misalnya, terdapat tugas dan fungsi yang diemban suami atau ayah sebagai kepala keluarga semisal memberikan nafkah kepada seluruh anggota keluarga dan memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Sementara tugas dan fungsi anggota keluarga adalah mematuhi perintah kepala keluarga selama ia bukanlah hal-hal yang dilarang dalam agama. Tugas dan fungsi setiap unsur dalam keluarga tersebut ternyata saling terkait satu sama lain. Maka, selayaknya tiap unsur di dalamnya hendaklah saling membantu dan saling mempermudah semua urusan yang ada. 

Jika dalam sebuah organisasi, keluarga dan masyarakat bahkan negara tidak terdapat upaya saling membantu dan saling mempermudah satu dengan yang lainnya maka dapat dipastikan organisasi tersebut tidak akan berkembang dan bahkan akan hancur berantakan. Bukankah meringankan urusan saudaramu juga merupakan kebaikan?!

“Siapa memudahkan orang yang kesulitan, pasti Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat” (HR. Muslim)


Ya, sebagian urusan (kewajiban) saudara kita ternyata ada pada kita. Maka ringankanlah.

SELAMAT DATANG

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Datang di blog saya. Blog ini saya dedikasikan buat seluruh keluarga saya, terkhusus kepada istri tercinta saya yang terus setia menemani dan mendorong saya untuk terus menulis dan menuangkan pikiran saya. 

Sesugguhnya perjalanan kehidupan manusia adalah perjalanan dari jenjang yang satu menuju jenjang berikutnya. Dari tahapan yang satu ke tahapan berikutnya. Oleh karenanya, sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan budi oleh Allah SWT selayaknya kita mempersiapkan segala bekal setiap kali kita akan melangkahkan kaki menuju tahapan baru dalam kehidupan, baik itu pengetahuan, mental, dan fisik. Terutama adalah bekal ketaqwaan yang menjadi pondasi terbaik dalam menjalani kehidupan. 

Dengan tagline "Berbagi Ilmu Menebar Manfaat" dengan blog ini saya berusaha berbagi pemikiran dan pengetahuan kepada seluruh pembaca blog ini dengan harapan kiranya memberi manfaat dalam melalui liku-liku kehidupan. Blog ini berisikan tematik yang membicarakan tentang membangun keluarga, pengasuhan dan pendidikan anak serta hubungan inter personal dalam interaksi sosial masyarakat.

Demi mempermudah para pembaca untuk "surfing" di blog ini, maka setiap tematik saya tuliskan dalam laman yang berbeda. Laman "samara" bertemakan tentang pernikahan dan membangun hubungan baik antara suami dan istri. Laman "parenting" bertemakan hal-hal yang berkaitan dengan pengasuhan dan pendidikan anak. Serta laman "inter personality" yang membicarakan tentang hubungan sosial antar pribadi dalam lingkungan masyarakat. Dan laman "My Trip" yang mengulas tempat-tempat atau daerah yang saya kunjungi. Disamping itu ada laman "serba-serbi" yang memuat hal lainnya selain tema-tema tersebut di atas.

Blog ini menitikberatkan nilai-nilai keislaman sebagai sudut pandang utama. Hal ini diperlukan agar isi dalam tulisan saya menjadi terarah dan memiliki nilai dakwah bagi para pembaca, sehingga muatannya bukan sekedar berdasarkan pengalaman empirik semata.

Selamat berselancar di blog saya dan semoga kehadirannya memberi manfaat bagi sebanyak pembaca.