Jumat, 23 Oktober 2015

UNTUK YANG INGIN MENIKAH

Ya Rabb...
Sungguh pertemuan kami adalah ketetapanMu
Bersama dalam lautan kehidupan pada satu bahtera sakinah

Saat layar kami kembangkan
Kami pasrahkan angin membawanya menuju mawaddahMu

Saat kami harus berkayuh
Jadikan ia seirama dalam rahmahMu

Ya Rabb...
Jadikan akhlak mulia penghias perjalanan kami
Hingga saat gelombang pasang tak bersahabat
Atau badai menyapa permukaannya
Kami menjadi pengikat yang saling menguatkan

Ya Rabb...
Ajarkan kami senantiasa bercengkerama
Di setiap pantai yang kami singgahi
Agar syukur kami tak luput dalam perjalanan ini
Hingga saatnya nanti...
Kami dipelabuhan jannahMu

Puisi di atas adalah puisi yang saya tulis menjelang pernikahan saya lebih empat tahun yang lalu. Sebuah puisi sederhana yang saya jadikan sarana tempat menuliskan do'a dan harapan saya saat menempuh kehidupan pernikahan yang jauh berbeda dengan masa-masa kehidupan sebelumnya.

Pernikahan merupakan satu jenjang dalam kehidupan yang secara umum pasti dimasuki oleh sebagian besar manusia di bumi ini. Apalagi bagi kita ummat Islam, pernikahan merupakan sunnah Rasulullah SAW yang kedudukannya setara dengan menyempurnakan separuh dien kita. Pernikahan merupakan sunnatullah yang menciptakan segala sesuatunya berpasangan. Hal ini menunjukkan bahwa ia merupakan ibadah dalam ketaatan kepada Allah yang menghalalkan seorang laki-laki bagi seorang wanita. Oleh karena itu setiap pribadi yang ingin memasukinya hendaklah membekali dirinya dengan ketaqwaan dan memperhatikan atau melakukan beberapa hal berikut :

1. Memperbaiki dan Meluruskan Niat
Niat merupakan pondasi setiap amal. Muara setiap amal akan kembali kepada apa yang diniatkan. Oleh karena itu para ulama terdahulu selalu menuliskan perkara niat ini di awal kitab-kitab mereka. Imam Ahmad dan Imam Syafi'i menyatakan bahwa niat merupakan sepertiga amal karena perbuatan manusia itu mencakup tiga hal yaitu hati, lisan dan anggota badan dan niat merupakan amalan hati.

"Semua amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai yang ia niatkan" (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam niat terkandung sebab dan tujuan suatu amal, karena apa ia beramal dan untuk apa ia beramal. Oleh karenanya, bagi siapapun yang ingin menikah hendaklah ia memperhatikan perkara niat ini. Hendaklah ia senantiasa memperbaiki dan meluruskan niatnya hanya karena dan untuk Allah SWT maka pada yang demikian itulah diharapkan keridhaan dalam menjalankan pernikahan nantinya.

2. Meningkatkan Ibadah
Tidak bisa dipungkiri bahwa masa-masa menunggu pernikahan adalah masa-masa yang penuh ujian. Maju mundurnya niat, merasa kurang percaya diri, dan was-was merupakan sebagian dari masalah yang pasti dihadapi menjelang pernikahan. Kegelisahan yang meningkat menjelang pernikahan akan mudah diredam dengan menyibukkan diri dalam ibadah, serta mengasyikkan diri dengan dzikir.

"(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah..." (QS. Ar-Ra'du : 28)

Meningkatkan ibadah bukan sekedar memperbanyak jumlah dan ragamnya, melainkan juga memperbaiki kualitas ibadahnya.

3. Menambah Pengetahuan dan Pemahaman
Hal yang juga harus diperhatikan oleh mereka yang ingin menikah adalah pengetahuan dan pemahaman tentang pernikahan, baik mengenai adab pernikahan, memilih pasangan, tahap-tahap pernikahan yang benar, hingga kehidupan pasca pernikahan. Pengetahuan dan pemahaman yang juga penting adalah tentang komunikasi karena sebagian besar masalah dalam pernikahan berawal dari miskomunikasi antara pasangan suami istri.

"Katakanlah : adakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?" (QS. Az-Zumar : 9)

Demikianlah beberapa hal yang hendaknya dipersiapkan oleh mereka yang ingin memasuki jenjang pernikahan.

Untukmu yang kini kupanggil istriku
Telah berbilang tahun perjalanan ini
Janganlah engkau lelah menemani
Sebab tempat berlabuh kita mungkin masih jauh

Sekali kita berkayuh
Surut berpantang meskipun gaduh
Tidak lalai meskipun badai
Sebab ikrar telah berakar
Hanya menuju jannahNya

Tutupi lemahku agungkan lebihku
Tiada berpaling sebab kita saling
Untukmu yang kini kupanggil istriku